Apa itu hujan, banyak definisi dari banyak orang. hujan bisa disebut air yang jatuh dari langit, hujan
bisa disebut penyebab banjir, bisa juga disebut karunia Tuhan.
hehehehe. terlepas dari semua definisi yang beragam itu, para ahli meteorology memberikan definisi yang lebih spesific.
Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). masalahnya, apa itu presipitasi? presipitasi (endapan)
adalah cairan atau zat padat yang berasal dari hasil kondensasi atau
pengembunan uap air yang jatuh dari awan sampai ke permukaan bumi.
Beberapa contoh endapan antara lain : Hujan dan Drizzle, salju, hail,
rime, hoar frost, endapan kabut (fog Precipitation), dan lain-lain.. Hujan
terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan.
Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap
ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga.
Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi.
Lembaban dari laut menguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan
mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut
melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula.
baca proses terjadi hujan
Pengukur hujan (ombrometer) standar
Jumlah air hujan diukur menggunakan pengukur hujan atau ombrometer.
Ia dinyatakan sebagai kedalaman air yang terkumpul pada permukaan
datar, dan diukur kurang lebih 0.25mm. Satuan curah hujan menurut SI
adalah milimeter, yang merupakan penyingkatan dari liter per meter
persegi. definisi lain menyebutkan jumlah curah hujan adalah
Banyaknya endapan yang tertampung pada alat penampung curah hujan dalam
periode atau jangka waktu tertentu yang dinyatakan dengan ukuran
ketinggiannya dengan ketentuan atau anggapan tidak ada air yang hilang
karena penguapan atau perembesan. Jumlah endapan yang sampai ke
permukaan bumi dalam suatu periode tertentu dapat digambarkan atau
diexpresikan sebagai berhubungan dengan ketinggan air yang menutup
secara horizontal pada permukaan bumi. Dari definisi ini menjadi jelas
bukan, bahwa hujan diukur berdasarkan ketinggiannya.
Air hujan sering digambarkan sebagai berbentuk "lonjong", lebar
di bawah dan menciut di atas, tetapi ini tidaklah tepat. Air hujan kecil
hampir bulat. Air hujan yang besar menjadi semakin leper, seperti roti
hamburger; air hujan yang lebih besar berbentuk payung terjun. Air
hujan yang besar jatuh lebih cepat berbanding air hujan yang lebih
kecil.
Beberapa kebudayaan telah membentuk kebencian kepada hujan dan
telah menciptakan pelbagai peralatan seperti payung dan baju hujan.
Banyak orang juga lebih gemar tinggal di dalam rumah pada hari hujan.
Biasanya hujan memiliki kadar asam pH 6. Air hujan dengan pH di bawah 5,6 dianggap hujan asam.
Banyak orang menganggap bahwa bau yang tercium pada saat hujan
dianggap wangi atau menyenangkan. Sumber dari bau ini adalah petrichor,
minyak atsiri yang diproduksi oleh tumbuhan, kemudian diserap oleh
batuan dan tanah, dan kemudian dilepas ke udara pada saat hujan.
Jenis-jenis hujan
Untuk kepentingan kajian atau praktis, hujan dibedakan menurut terjadinya, ukuran butirannya, atau curah hujannya.
Jenis-jenis hujan berdasarkan terjadinya
* Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar.
* Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah
sekitar ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin
Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk
gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi
jenuh dan turunlah hujan.
* Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang
mengandung uap air yang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju
pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi.
Terjadilah hujan di sekitar pegunungan.
* Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara
yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan
antara kedua massa itu disebut bidang front. Karena lebih berat massa
udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidang front inilah
sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal.
* Hujan muson atau hujan musiman, yaitu hujan yang terjadi karena
Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah
karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara
dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson terjadi bulan
Oktober sampai April. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi bulan Mei
sampai Agustus. Siklus muson inilah yang menyebabkan adanya musim
penghujan dan musim kemarau.
Jenis-jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya
* Hujan gerimis / drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm
* Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0° Celsius
* Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0° Celsius
* Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0° Celsius dengan diameter ±7 mm.
Jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan (definisi BMKG)
* hujan sedang, 20 - 50 mm per hari
* hujan lebat, 50-100 mm per hari
* hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari
Hujan buatan
Sering kali kebutuhan air tidak dapat dipenuhi dari hujan alami. Maka
orang menciptakan suatu teknik untuk menambah curah hujan dengan
memberikan perlakuan pada awan. Perlakuan ini dinamakan hujan buatan
(rain-making), atau sering pula dinamakan penyemaian awan
(cloud-seeding).
Hujan buatan adalah usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan yang
turun secara alami dengan mengubah proses fisika yang terjadi di dalam
awan. Proses fisika yang dapat diubah meliputi proses tumbukan dan
penggabungan (collision dan coalescense), proses pembentukan es (ice
nucleation). Jadi jelas bahwa hujan buatan sebenarnya tidak menciptakan
sesuatu dari yang tidak ada. Untuk menerapkan usaha hujan buatan
diperlukan tersedianya awan yang mempunyai kandungan air yang cukup,
sehingga dapat terjadi hujan yang sampai ke tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar